Kamis, 27 April 2017

V-CLASS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Diposting oleh nimas leonita di 05.07 0 komentar
Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Berbasis Web
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Komponen kunci dalam SIG adalah sistem komputer, data geospatial (data atribut) dan pengguna yang dapat digambarkan seperti gambar 1.

Jenis Data Masukan Sistem Informasi Geografis
Di dalam SIG terdapat 2 jenis data, yaitu:
1.       Data Spasial Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut di atas bumi dengan menggunakan sistem koordinat.
2.       Data Non-Spasial Data ini merupakan data yang memuat karakteristik atau keterangan dari suatu objek yang terdapat dalam peta yang sama sekali tidak berkaitan dengan posisi geografi objek tertentu.

Software MapServer
MapServer merupakan aplikasi freeware dan Open Source untuk dapat menampilkan Sistem Informasi Geografis di web. Map File berisikan konfigurasi penyajian peta yang ditulis dalam bahasa dan sintaks tersendiri. Informasi ini kemudian diolah dan disajikan oleh program MapServer. Sedangkan file HTML digunakan untuk melakukan format penyajian hasil (peta).


Software PostgreSQL

PostgreSQL adalah sebuah object-relational database management system (ORDBMS) yang bersifat open source. PostgreSQL menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data. Fitur-fitur yang disediakan PostgreSQL antara lain DB Mirror, PGPool, Slony, PGCluster, dan lain-lain. Meskipun open-source PostgreSQL yang mendukung standar SQL92 dan SQL99 ini juga mendukung bahasa pemrograman C, C++, Java, Tcl, Perl, Python, PHP, dan lain-lain.

3.       Perancangan dan Implementasi Gambaran Umum Aplikasi
WebGIS ini merupakan sebuah website yang memiliki fungsi utama sebagai Geographic Information System (GIS) yaitu sebuah sarana penyampaian informasi suatu tempat dengan memanfaatkan sebuah peta, yang dapat membantu mempercepat pengambilan keputusan.
Website Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna yang ingin mengetahui informasi Rumah Sakit sekitar Jakarta beserta letak dan arah menuju keberadaan Rumah Sakit tersebut.
WebGIS ini menyajikan berbagai fitur yang bisa digunakan oleh user, diantaranya adalah melihat peta Kota Jakarta, yang terdiri dari Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Fitur Zoom/perbesaran peta juga disediakan, sehingga user bisa melihat peta dengan perbesaran yang dibutuhkan. Fitur Print yang digunakan untuk mencetak letak Rumah Sakit yang diinginkan. Dan fitur Radius yang digunakan untuk mengetahui letak Rumah Sakit lain dengan jarak tertentu dari salah satu objek Rumah Sakit yang dipilih. Pembuatan WebGIS ini dilakukan beberapa tahap. Tahapan tersebut,diantaranya seperti gambar 4.

Struktur Navigasi
Struktur Navigasi termasuk struktur terpenting dalam pembuatan suatu web dan gambarnya harus sudah ada pada tahap perencanaan. Berikut merupakan struktur navigasi Campuran User dan Struktur Navigasi Campuran Admin pada Web GIS.


Flowchart
Aplikasi Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Tujuan utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol standar. Gambar 7 merupakan Flowchart Aplikasi WebGIS.

Pengumpulan Data Spasial dan Non Spasial
Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data-data mengenai informasi geografis yang ingin ditampilkan. Model data yang digunakan, yaitu data spasial dan data non spasial. Data Spasial diperoleh dengan mendapatkan peta Jakarta dalam bentuk .shp dengan data/titik yang telah tersedia. Dan Data Non Spasial diperoleh dari media Internet serta Media Pustaka.
A.      Data Spasial
• Layer Kota
• Layer Jalan
• Layer Titik
B.      Data Non-spasial
• Data Kota
• Data Jalan
• Data Rumah Sakit
Konversi Layer menjadi Tabel pada PostgreSQL
Konversi data shapefile ke dalam file *.sql dilakukan secara manual pada command prompt di windows yang terhubung dengan salah satu user PostgreSQL. Proses konversi ini dimulai dengan pengubahan kepemilikan shapefile menjadi postgres. Langkah-langkah shapefile menjadi tabel pada PostgreSQL adalah sebagai berikut :
1.       Masukan data shapefile kedalam folder bin pada PostgreSQL,secara default alamatnya “C: > Program Files > PostgreSQL > 8.2 >bin”, pada aplikasi ini shapefile yang di masukkan adalah jakpus.shp, jaksel.shp, jaktim.shp, jakbar.shp, jakut.shp, jalan.shp, dan batas.shp.
2.       Setelah itu konversi shapefile menjadi file SQL (Structured Query Language). Caranya buka Command Prompt masuk kedalam bin pada PostgreSQL caranya dengan mengetikan “C:\>cd "Program Files"\PostgreSQL\8.2\bin\”. Setelah itu ketik Syntax “shp2pgsql -W [srid] [shapefile] [table] > [file name *.sql]”, dimana Syntax tersebut mengubah data dari shapefile menjadi file *.sql. Contohnya seperti ini “shp2pgsql -W UTF- 8 jakpus.shp public.japus > jakpus.sql”.
3.       Proses selanjutnya file .sql yang telah dibuat pada langkah 2 dibuat menjadi tabel dan di masukkan pada database dengan mengetikkan syntax : “psql –U [user] –d [database] –f [file.sql]”. dimana Syntax tersebut membuat file *.sql menjadi tabel dan diload pada database. Contohnya seperti ini “psql -h 127.0.0.1 -U postgres -d jakarta -f jakpus.sql”
Pembangunan database pada PostgreSQL telah selesai dilakukan. Database siap untuk dipergunakan dalam sistem
Pembahasan Tabel pada Database
1.       Tabel geometry_columns
Tabel geometry_columns digunakan untuk menampung semua tabel yang berhubungan dengan file .shp yang dihasilkan.
2.       Tabel Batas
Tabel batas ini berupa file.shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan nama batas.shp. Tabel ini menggambarkan batas Kota Jakarta secara keseluruhan.
3.       Tabel Jakbar
Tabel ini berupa file.shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan nama jakbar.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Barat dan berfungsi memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Barat.
4.       Tabel Jakpus
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan nama jakpus.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Pusat dan berfungsi memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Pusat.
5.       Tabel Jaksel
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan nama jaksel.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Selatan dan berfungsi memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Selatan.
6.       Tabel Jaktim
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan nama jaktim.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Timur dan berfungsi memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Timur.
7.       Tabel Jakut
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan nama jakut.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Utara dan berfungsi memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Utara.
8.        Tabel Jalan
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer garis (line) dengan nama jalan.shp. Tabel ini menggambarkan bentuk jalan di Kota Jakarta.
9.       Tabel Rumah Sakit
Tabel rumah_sakit merupakan tabel yang menjadi informasi utama pada aplikasi WebGIS Rumah Sakit ini. Record pada tabel ini nantinya akan di input atau dimasukkan dari form administrator. Isi tabel rumah_sakit juga dapat dimodifikasi dan dihapus melalui halaman administrator yang tesedia di aplikasi WebGIS Rumah Sakit. Tabel ini menggambarkan titiktitik atau letak rumah sakit yang berada di Jakarta dan berfungsi memberikan informasi tentang nama rumah sakit, alamat, no.tlp, website dan gambar yang berada di wilayah Jakarta agar dapat memberikan informasi yang bermanfaat.
10.   Tabel Login
Tabel login adalah tabel yang digunakan untuk menampung data user untuk manajemen sistem halaman login. Tabel ini terdiri dari field gid, username dan password.
11.   Tabel Sungai
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan nama sungai.shp. Tabel ini menggambarkan sungai yang ada di Kota Jakarta secara keseluruhan.
Pembuatan Website dan Penggabungan Database
Aplikasi WebGIS tidak dapat dipisahkan dengan adanya sistem manajemen database yang sudah melekat di dalamnya. ada beberapa tahap yang dilakukan agar peta tersebut tampil pada browser.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat mapfile (.map). MapServer selalu memerlukan sebuah mapfile yang mendeskripsikan apa dan dimana sumber data berada. Mapfile merupakan konfigurasi dari layerlayer yang ingin ditampilkan sehingga peta terlihat pada browser. Isi dari sebuah mapfile terdiri dari beberapa objek, antara lain objek map, objek layer, objek class, objek label dan objek style.
Objek map mendefinisikan objek master atau sebagi objek root. Objek ini juga mendefinisikan status, units, size, extent, layer, legend dan lain sebagainya. Objek layer mendefinisikan layer-layer yang ingin ditampilkan pada peta. Penulisan layer yang pertama akan diletakkan paling dasar sehingga tampilannya bisa ditutupi oleh tampilan layer berikutnya.
Objek class mendefinisinakan kelas-kelas dari suatu layer yang ditentukan. Setiap layer paling tidak memiliki sebuah kelas. Objek label mendefinisikan label yang kemudian sering dipakai sebagai teks unsur spasial. Objek style digunakan untuk menyimpan parameterparameter simbol yang dipakai. Dengan objek ini setiap kelas dapat memiliki simbol dengan tipe, ukuran dan warna tersendiri. Penghubung (koneksi) database (baik spasial maupun non-spasial) juga dapat dikoneksikan dengan adanya map file.
Di dalam map file terdiri dari konfigurasi layerlayer yang ditampilkan pada browser. Objek layer-layer tersebut antara lain, objek layer Kota Jakarta yang bertipe polygon. Sedangkan untuk tipe garis (line) yaitu objek layer Jaringan Jalan. Objek layer titik (point) pada mapscript diatas bernama Rumah Sakit.
Adapun langkah pada mapscript adalah untuk mengkoneksikan atau menghubungkan antara mapscript dengan basis data yang berada pada PostgreSQL, yaitu dengan cara menambahkan kode connection type. Isi dari connection type ini adalah jenis koneksi apa yang akan digunakan oleh basis data. Selanjutnya membuat suatu pengaturan koneksi ke basis data yang ada. Untuk mengatur koneksi ke basis data, masukkan data yang sesuai pada basis data, seperti pengaturan user, password, host, nama basis data dan port yang digunakan. Setelah membuat semua objek map dan objek layer yang diperlukan untuk ditampilkan dan koneksi basis data sudah berhasil, maka file map diatas dapat kita panggil atau diinclude-kan pada file index.phtml yang nanti pada sub bab berikutnya akan dibahas lebih jelas lagi, sehingga aplikasi WebGIS Rumah Sakit ini dapat beroperasi.
Membuat Template Peta
Untuk menampilkan sebuah peta di web browser diperlukan sebuah template. Template tersebut berfungsi untuk menampilkan komponen-komponen aplikasi peta yang interaktif, seperti petanya itu sendiri, legenda, skala, navigasi zoom in, zoom out, zoom to layer, query, pan dan lain sebagainya.
Membuat Website pada MapServer dan Penggabungan Database dengan PHP
Agar isi dan tampilan website lebih menarik maka diperlukan suatu interface atau antarmuka. Interface merupakan gambar atau image dan segala sesuatu yang tampil pada monitor. Interface berperan sebagai tempat antara program dan pengguna yang saling berinteraksi satu sama lain. Konsep rancangan yang digunakan dalam pembuatan WebGIS ini menekankan pada beberapa aspek, yaitu:
1.       Komunikatif WebGIS ini memiliki konsep komunikatif yaitu memiliki keterhubungan antara program, isi pesan atau informasi yang ditampilkan, serta pemakai/user.

2.       Estetis Konsep estetis ini berfungsi untuk memberikan suatu keindahan, sehingga lebih menarik minat pengunjung untuk lebih menggali informasi yang ditawarkan dari WebGIS ini. 3. Ekonomis Konsep ini memperhatikan faktor ekonomis dalam arti ukuran file yang digunakan. Hal tersebut berkaitan erat dengan kecepatan akses yang ada pada WebGIS ini.
 

nimas leonita :D Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea